Tidak terbayangkan sebelumnya ternyata saya sempat berkunjung ke Negri Besi atau Celebes atau Sulawesi. Meski hanya di Sulawesi Tengah sekitar Kota Palu, Sigi, Donggala dan Poso, tapi cukup memberi arti dalam perjalanan hidupku. 4,5 bulan lamanya tinggal di pulau orang selalu terpatri setiap jalan yang penah ku singgahi.Teman baru, keluarga baru menjadi harta berharga. sayang waktu yang lama itu saya kuang banyak memanfaatkan waktu untuk terus berkunjung ke tempat yang indah, ketebatasan akomodasi dan peizinan yang terbelit menjadi alasan pada saat itu. kebosanan saat harus terkurung di tenda peleton yang panas, membuat penat hai hari yang kuhabiskan. tapi saat melakukan sebuah perjalana seolah inilah jiwa yang aku inginkan. betemu orang baru, tempat baru makanan baru dan pengalaman baru
beikut beberapa foto tesimpan dan memiliki kisah
1. Hutan di Kecamatan Lindu, Sigi
Inilah kecamatan yang berada di ketinggian 1000 mdpl, untuk mencapai ke desa petama saja kita harus bejalan melewati hutan belantara, butuh waktu setidaknya 4 jam seandainya jalan kaki. Tapi bisa juga menggunakan kendaaan oda dua alias moto ojek dengan harga tegantung cuaca. 50.000 untuk cuaca yang cerah, seandainya semalam turun hujan maka tarifnya berubah menjadi 100.000. Kalau di rasa jalur tidak memungkinkan maka tukang ojek enggak mengantarkannya.Foto di atas ketika kami sedang melakukan perjalanan atau penelitian ke hutan dan melihat pohon leda dan Ficus sp. yang besar yang berdiameter8 orang. Menutu tempat ini sangatlah tidak mudah karena d jalur saya terkena serbuk daun jelatang. Daun ini mengakibatkan gatal tapi sakit , efek dari itu hampir satu minggu masih akan berasa.
2. Pulang dai Tanjung karang, Donggala
Memang gila, ketanjung karang hanya untuk mengejar Sunset saja, setelah selesai berfoto langsung meninggalkan tempat. sebelum pulang kami sempat berfoto di dermaga kecil yang kebetulan ada sebuah kapal yang sedang berlabuh.
3. Danau Tambing, TNLL ( taman Nasional Lore Lindu) perbatasan Sigi-Poso
Bermodalkan nekat dan harus beradu argumen dahulu baru kami bisa menuju tempat ini. Kami dianta oleh taksi atau mobil bak beratap melewati perkampungan dan hutan rimba. Ditengah perjalanan sopir berhenti sejenak memberi sajen di batu besar untuk meminta izin masuk kawasan. pegel rasanya duduk lama.
Di pinggiran danau kami mendirikan tenda, kebetulan sekali pada saat itu ada beberapa tenda yang tepasang, upanya tenda tesebut milik KPA Wanagaul yakni organisasi pencinta alam yang ada di kota palu. banyak berbincang bincang mengisi sore sempat kami mencicipi masakan dan ikut nimbrun makan besama mereka.
4. Perjalanan 8 hari melintasi napu Lintas Poso-Sigi
Bersama Anggota Taman Nasional kami diminta untuk tuut seta menjadi bagian dari kegiatan tesebut. Ploting dan pengumpulan data atau istilahnya inventarisasi flora fauna Taman Nasional Lore Lindu yang kaya akan biodeversitinya. Turun naik ketinggian, di guyu hujan seharian, jatuh dan terpeleset, melintasi sungai deras meupakan pengalaman yang tidak mudah dilupakan, bahkan kami harus terus di gigit oleh hewan lintah sepanjang pejalanan. Kami hanya tinggal mengikuti porter saja dari belakang dan melakukan pengamatan setelah kami menemukan Shelter.
5. Jembatan Ponulele Kota Palu

itulah beberapa tempat yang sudah pernah saya singgahi. Sebenanya banyak tempat yang bagus yang penah saya kunjungi namun dokumentasi dan memori sedikit hilang karena kejadian ini sudah lama di tahun 2013.
saya sangat beterimakasih kepada Tuhan yang telah memberikan nikmat sehingga saya bsa menginjakan kaki di sini. Kelurga saya yang mendukungseta doa dan teman teman juga yang membei dukungannya. "semoga bisa kembali bekunjung dan bertemu saudara dan keluaga di sana"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar