Danau lindu merupakan
danau terbesar kedua di sulawesi tengah setelah danau poso. berada di ketinggian 1000 mdpl dengan luas
sekitar 3450 ha dan kedalaman terdalamnya mencapai 111 meter.Danau ini terletak di kecamatan lindu
kabupaten sigi sulawesi tengah. di
sekitar danau linduterdapat 4 desa yang sering di singkat PLTA yakni desa Puroo, Langko, Tomado dan Anca.
panorama
alam yang mempesona dengan pemandangan danau yang
dikelilingi oleh
pegunungan yang kokoh dan
kejernihan airnya. di tepi
barat danau kita bisa melihat gagahnya gunung nokilalaki
yang memiliki ketinggian sekitar
2400 mdpl.
Danau
lindu masuk dalam wilayah enclava Taman Nasional Lore Lindu yakni daerah luaran taman nasional akan tetapi menjadi penyangga dan
tetap di kelola oleh taman nasional lore Lindu. Dan merupakan
surga bagi para burung. Kita dapat menjumpai beragam jenis burung diantaranya Elang Bondol, Elang Ular
Sulawesi, Itik Danau, Gagak, Pecuk Ular Asia, Bondol Rawa, Kuntul Kerbau,
Blekok Sawah, Srigunting Sulawesi, Burung Rangkong/Allo dan lainnya. Di dalam
perairan danau lindu juga terdapat banyak jenis ikan seperti ikan mujair dan
ikan mas. Selain itu terdapat ikan yang terkenal yaitu Sugili atau sidat yang
memiliki ukuran sangat besar hingga mencapai paha orang dewasa. Dan ikan endemiknya danau lindu yang susah di
ketemukan yakni Xenopoecilus Sarasino.
Didiami oleh suku kaili yang
merupakan suku asli sana sejak ratusan tahun yang lalu, mereka juga yang melindungi dan menjaga danau tersebut .
masyarakat lindu memiliki tradisi menutup danau atau melarang penangkapan ikan untuk
dijual dalam jangka beberapa waktu (kecuali untuk konsumsi sendiri)yang di sebut ombo.
Biasanya tradisi ini dilakukan antara bulan Maret
sampai Mei, di bulan tersebut masyarakat
akan beralih pekerjaan menjadi petani kakao.
Di
danau lindu terdapat sebuah pulau kecil bernama pulau “Bola” yang terdapat
makan dngan panjang 7 meter yang merupakan makam dari raja. Makan ini hanya
akan dibuka apabila telah mendapat ijin dari pemegang kunci atau dari nenek tanda bunga yang merupakan
kerabatnya dari raja tersebut. Beliau yang memegang kendali dan memberikan
izin kepada pengunjung untuk menginjak dan bertamu ke pulau tersebut.
Ada mitos terbntuknya
danau lindu terjadi karena dibendung oleh belut raksasa bernama Lindu. Namun
ikan lindu tersebut tidak pernah ditemukan lagi di danau lindu tetapi banyak
dijumpai di danau poso. Menurut bapak charles (Sekdes desa Anca) dahulu terjadi
perkelahian antara ikan lindu dengan naga yang membuat ikan lindu kalah dan
akhirnya ikan lindu meninggalkan danau lindu sehingga menurut beliau setelah
kejadian tersebut ikan lindu tidak pernah ditemukan kembali di danau lindu. Lindu tersebut berarti belut dalam bahasa
setempat.
Danau
lindu merupakan salah satu objek wisat alam yang ada di Sigi. Untuk menuju ke danau lindu dapat ditempuh dengan
kendaraan Pribadi (Mobil atau Sepeda Motor) dari kota palu menuju desa Sedaunta
Kecamatan Kulawi sekitar 40 km. Kemudian
di lanjut Dari desa sedaunta menuju kecamatan lindu dengan berjalan kaki maupun ojek 7 km. apabila memakai ojek dikenakan
biaya Rp. 50.000,00 perorangdari
sadahunta menuju tempt tujuan. Harga tersebut bisa saja berubah dikala
cuaca buruk, mengingat resiko yang di
tanggung dan trek yang di lalui berat.
Kondisi jalannya berupa jalan tanah
dengan lebar sekitar 1 meter yang di kanan kirinya merupakan jurang dan tebing
yang mudah longsor, karena struktur tanahnya yang memang labil karena merupakan batuan
granit yang masih muda dan banyak terdapat lubang diantara bagian tanah..
diperparah lagi oleh gempa tektonik yang terjadi Pada bulan Agustus 2012 yang membuat kerusakan
parah di daerah lindu dan kulawi hingga memakan korban jiwa dan materi.
Meskipun seperti itu danau lindu memiliki
pesona asri yang luar biasa. Slain bisa menikmati pemandangannya disana kita
juga bisa memancing ikan sepuasnya atau menenangkan diri dari pekerjaan yang
menumpuk. Jadi siapkan adrenalin anda untuk menuju danau belut dan nikmati
sensasi perjalanan yang luar biasa untuk pesona danaunya.