Jumat, 04 Juli 2014

Pertarungan Macan di Taman Ismail Marjuki


Gendrungan gong yang di pukul membuat bising dan kaget orang orang yang berada di lobi teater kecil di taman Ismail Marjuki.hal tersebut  menandakan telah dimulainya acara “bentara Budaya” malam itu. (24/2)
Acara yang digagas oleh kelompok pemerhati lingkungan Greenpeace ini di usung untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat Indonesia untuk mencintai hutan hutannya yang indah. “ mengubah paradigma masyarakat bahwa banyak potensi hutan yang sangat kaya , sehingga tidak selalu menganggap hutan sebagai kayu saja”, kata Nurhidayati ketua greenpeace Indonesia.
Hutan indonesia merupakan 1/3 hutan dunia. Dan juga menempati urutan kedua hutan terluas setelah hutan Amazon yang berada di Brazil Amerika. Tidak heran Indonesia disebut sebagai paru paru dunia. Yang didalamnya terdapat berbagai jenis flora dan fauna yang sangat beragam.
Acara “Bentara Budaya” adalah sebuah pementasan yang mengkolaborasikan antara alam / hutan dan seni kontenporer. Acara tersebut diisi dengan berbagai kegiatan seni dan budaya yang berada di nusantara, yang mana seni dan budaya tersebut terinspirasi dari hutan. Tari dodotana sendawar  dari kalimantan timur lah yang memulai acara ini.
Tari ini dibawakan oleh dua orang penari wanita yang asli dari kalimantan timur. Sebagai pengawal acara tari ini sangat memukai para penonton dengan keluwesan tangan dalam hentakan irama yang mengiringinya seakan kita dibawa dalam imajinasi alam kalimantan yang indah. Kemudian  dilanjutkan dengan film dokumenter “ indahnya hutan kami” yang pengambilannya dari hutan papua yang masih perawan.
Ada hal yang unik dalam acara ini, yakni penampilan tari kontenporer. Perpaaduan antara sebuah tarian dan beladiri silat harimau minangkabau  yang dimainkan oleh sanggar  KIPAS ( kelompok insani pemerhati seni )  sangat estetika.  Diawali dengan sebuah gerakan hewan hewan yang hidup dihutan belantara seperti monyet, burung , ular dan harimua itu sendiri yang kemudian dilanjutkan dengan atraksi silatnya.
Yang membuat tercengan adalah saat ketika tiba tiba ditengah atraksi silat, para penari silat itu itu membawa senjata tajam. Disinilah ketegangan dimulai, penari silat itu bertarung satu sama lain saling bergiliran  dengan membawa senjata tajam saat pertarungan tersebut. Pertarunga tampak asli seolah lawannya itu adalah benar benar musuh yang musti di taklukkan. Dengan senjata tajam tersebut selalu digibaskan ke tubuh lawannya, namun karena kelihaian dan profesionalnya sang penari tidak ada yang terluka ataupun tersayat oleh senjata tersebu. Akhirnya penonton terkesima dengan atraksi tersebu dengan meberikan tepuk tangannya yang membahana di ruangan tersebut.

Akhir ketegangan dalam pertarungan ada ada hal yang unik. Dimana ketika pertarungan tersebut berakhir adegan terbakarnya hutan, datanglah sekelompok penari yang memakai baju pemadam kebakaran dengan  tarian terpatah patah. Sontak membuat para penonton tertawa tebahak bahak dibuatnya. Disinilah akhir dari penampilan tari kontenporer silat harimau minangkabau.  Kemudian dilanjut dengan sebuah film dokumenter lagi dari hutan papua.
Acara ini dihadiri oleh putri indonesia, pariwisata dan lingkungan hidup.  Hal ini sangat menarik ketika tiba tiba mentri kehutanan  M. Zulkipli yang dikabarkan tidak bisa hadir itu datang.  Dengan tergesa tegasa beliau langsung naik dan memberikan kata sambutannya. Diacara terakhir menampilkan senima dengan gaya khasnya yang selalu memakai topi koboi itu secara misterius beraksi di panggung dengan beckground hijau . disinilah pesan tersirat terhadap kemesraan antara alam dan manusia bisa terjalin, dan hidup berdampngan tanpa ada yang merasa di rugikan satu sama lain karena semuanya saling ketergantungan.dialah  Sujiwo Sutejo.